Pengaduanku

Aku mengadu pada Bumi
kehampaan sunyi dan kekosongan sepi
Ia malah bercerita
kepenatan melihat tingkah polah manusia
yang tak bosan bosan durhakai Tuhannya

Aku bercerita pada Langit
hidup di zaman akhir kian sulit
ujian, cobaan, fitnah
bak hujan berhamburan dari awan
Ia malah ikut menimpali
kebosanannya pada jiwa jiwa hampa
yang tak tertarik mengenal Pencipta

Aku kabarkan pada jalanan
aku sudah jengah
di atas jalan beraspal mengukur langkah
aku ingin terbang saja
biar mudah jelajah semesta

Namun Iapun berkisah
muak mendapati kaki2 berjalan
penuh umpatan,cacian dan cercaan
Rindu Ia para pejalan kaki
melangkah tanpa jeda mengingat Tuhan

Aku ingin mengadu
pada langit, bumi dan jalanan
namun sepertinya tentangku
pengaduan mereka lebih layak didengar


(jzk khaer untukmu...)

Sebuah Cinta Abadi yang pernah ada di Bumi..



Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini...

Sekian ratus tahun yang lalu...
Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya... seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung.... hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu... namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian....
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu... terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur.... ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbanyya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah..
di depan pintu...
dengan udara malam yang dingin melilit...
hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi..
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah...

Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.

malam itu... tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana... karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.

dan Nun jauh di langit....
ratusan ribu malaikat pun bertasbih....
menyaksikan kedua sejoli tersebut...

SUBHANALLAH WABIHAMDIH

betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona...
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati...

Tahukah Anda... siapa mereka..?

Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.

Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak.
dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.
Amiin...amiin ya rabbal'alamiin....

Mengapa Mengeluh?

Kita selalu bertanya dan al-Quran telah menjawabnya.

Kita bertanya: Kenapa aku diuji?

Quran menjawab, "Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan."Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta." (Surah al-Ankabut: 2-3)


Kita bertanya: Kenapa aku tidak dapat apa yang aku idam-idamkan?

Quran menjawab, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Surah al-Baqarah: 216)


Kita bertanya: Kenapa ujian seberat ini?

Quran menjawab, "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surah al-Baqarah: 286)


Kita bertanya: Kenapa kita rasa kecewa?

Quran menjawab, "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Surah Ali Imran: 139)


Kita bertanya: Bagaimana harus aku menghadapinya?

Quran menjawab, "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (Surah al-Baqarah: 45)


Kita bertanya: Kepada siapakah harus aku berharap?

Quran menjawab, "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain daripadaNya. Hanya kepadaNya aku bertawakal." (Surah at-Taubah: 129)


Kita bertanya: Apa yang aku dapat daripada semua ujian ini?

Quran menjawab, "Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka." (Surah at-Taubah: 111)


Kita berkata: Aku sedih!

Quran menjawab, "Dan demikianlah keadaan hari-hari (kejayaan dan kesedihan) Kami pergilirkan di antara manusia (supaya menjadi pengajaran)." (Surah Ali Imran: 140)


Kita berkata: Aku tak tahan!

Quran menjawab, "...dan janganlah kamu berputus asa dengan rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa daripada rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (Surah Yusuf: 87)


Kita berkata: Sampai bilakah aku akan merana begini?

Quran menjawab, "Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Surah al-Insyirah: 5-6)

Belajar dari orang biasa yang luar biasa..!!!!



Orang -orang besar yang tak biasa menemukan dan menentukan suksesnya dengan cara-cara berbeda yang tak biasa. mreka luar biasa karena mengambil cara lain dari kebanyakan orang. kata orang pesantren itu ilmu laduni. seperti " zhahirnya santri yang juga putra mahkota kyai", siang hari main-main kesana kemari tapi ternyata menyimpan ilmu besar di atas rata2 para santri. apa rahasianya? ternyata mereka, ketika para santri tertidur, mereka belajar langsung kepada sang kyai yang tak lain adalah bapaknya sendiri. maka jangan heran bila anak kyai yang jadi mewariskan ilmu dari keluhuran yang kadang tak diwariskan kepada santri pada umumnya. inilah RAHASIANYA , ternyata..!!!

"kalau aku tidur di siang hari berarti aku menyiakan hak rakyat atas diriku. kalau aku tidur malam hari berarti aku menyiakan hakku untuk beribadah kepada Rabbku"(Umar Bin Khatttab)

Para shalafush shalih memiliki keistimewaan dlam cara membagi dan mengisi waktu untuk aktifitas tertentu...

o> Imam Malik : tidak tertidur saat belajar

Ini cara unik ulama dalam meluarbiasakan diri. beliau menyedikitkan waktu tidurnya untuk menggali ilmu dan menorehkannya guna diwariskan untuk ummat sepanjang zaman. Ibnul Qosim, seorang ulama fiqh mesir yang wafat tahun 191 H mengisahkan,"Aku pernah mendatangi Imam Malik sebelum waktu fajar. Aku tanyakn dua masalah , tiga masalh atau empat masalah, dan saya melihatnya benar-benar dalam suasana lapang. kemudian saya mendatanginya hampir setiap waktu sahur, terkadang karena lelah, mataku terkatup dan aku tertidur. ketika Imam Malik keluar menuju masjid aku tidak mengetahuinya. kemudian aku dibangunkan oleh pembantunya seraya berkata,"gurumu tidak tertidur seperti kamu. padahal usianya telah mencapai empat puluh sembian tahun.setahuku ia nyaris tidak shalat kecuali dengan wudhu untuk shalat isya.(tartiibul madaarik, 3/250)

o>metode imam syafi'ie :

Imam Syafi'iemembagi waktu malamnya menjadi tiga, yakni: sepertiga pertama untuk menulis ilmu, sepertiga kedua untuk shalat malam, sepertiga ketiga untuk tidur.

o> Metode Abu Hurairah :

Abu Hurairah dan keluarganya menghidupkan waktu malamnya menjadi tiga. bedanya yang dibagi orangnya, semacam hirosah atau jaga malam secara bergantian. Mula-mula ia berjaga sambil shalat sepertiga malam,kemudian dilanjutkan oleh istrinya sepertiga malam,kemudian anaknya.dengan demikian tiada satupun yang berlalu setiap malam di ruma Abu HUrairah melainkan berlangsung di sana ibadah, dzikir dan shalat.

O> Metode belajar Ibnu Jarir ath-Thabari :

Diceritakan oleh Al khatib al Baghdadi, bahwa selama empat puluh tahun dari penghujung usianya Ibnu Jarir mampu menulis sebanyak empat puluh halaman setiap hari. yang istimewa dari prestasi Ibnu Jarir , ia menulis artikel selepas dzuhur hingga waktu ashar tiba, tetapi muraja'ah akan ilmu serta ide-ide yang akan ia tuangkan dlm tulisannya didapatkan dari awal shubuh, setelah menunaikan qiyamullail..

Salah seorang murid beliau, Abu Bakar Syajari mengisahkan, " setelah selesai sarapan pagi, Ibnu Jarir tidur sejenak dengan pakaian berlengan pendek.setelah bangun ia mengerjakan shalat zhuhur.lalu menulis hingga waktu ashar tiba, kemudian keluar untuk shalat ashar.selanjutnya ia duduk di dalam majelis bersama orang-orang untuk mengajar sampai dtg waktu maghrib.setelah tiu mengajar fiqh serta pelajaran2 sampai masuk shalat isya,kemudian pulang ke rumah dan istirahat.tengah malam ia bangun malam dan mendalami ilmu-ilmunya."

kiat memanfaatkan waktu ala ulama salaf..
"waktu yang terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur, sebelum fajar, untuk meneliti adalah waktu pagi, untuk menulis adalah tengah hari dan untuk menelaah dan mengulang di waktu malam hari." (jasim badr al muthawwi)

tinggal memilih....ingin seperti apakah anda me menej waktu anda???
dan mengoptimalkn waktu belajar anda.....

satu yang perlu saya gri bawahi untuk tema kali ini..."DAHSYATNYA WAKTU SHUBUH.!!!!"

momentum = prestasi





Hidup adalah pendakian prestasi,mengumpulkan sukses kecil menuju sukses besar.sebagaimana mendaki gunnug,menapaki tangga-tangga sukses pun kadang menmbulkan kelelahan,kejenuhan ,kemalasan,kegamangan,ketakutan dan aneka pikiran yang menghantui hingga akhirnya meracuni.

inilah tipe-tipe manusia dalam proses pendakian itu :

o> Tipe QUITTERS :
Dia orang yg tergesa-gesa,ingin cepat samapin,gamapang menyerah,mudah bertekuk lutut,senang patah arang dan tak berani mengambil rsiko.bila ditawarakan kepadanay sebuah tantangan,ia mundur teratur mencari langkah seribu.orang semacam ini karena didominasi oleh pikiran-pikiran negatif,kalah sebelum bertanding dan memilih parkir sebelum naik ring. memilih aman daripada menghadang resiko. tak punya nyali untuk menatap positif hidup ini.

o>TIPE CAMPERS :
mereka adalah orang yang senang mendaki pada ketinggian tertentu lalu mengakhiri pendakian dan memilih berhenti , beristirahat serta mendirikan tenda di tempat yang datar. menikmati kesuksesannya, puas dengan yang diperolehnya, mengambil jalan selamat, dan tak tertantang untuk mengambil peluang dan resiko yang lebih besar , masih mendingan memang,tapi tentu bukan itu pilihan pahlawn sejati!!!!!!!!

o>TIPE CLIMBERS :
inilah para pendaki abadi. pahlawan hakiki. para pejuang yang siap mengambil apapun resiko yang ditemui. baginya hidup adalah sebuah arena mengambil tantangan menjadi peluang, mengubah hambatan menjadi kesuksesan, mengubah kesulitan menjadi kemungkinan-kemungkinan, mengambil resiko dengan sepenuh konsekusensi dan keberanian inilah yang mesti kita contoh. "Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersamasama mereka sejumlah besar pengikut yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah ( kepada musuh ). Allah menyukai orang-orang yang sabar".(ali-imron:146)

berpikirn bertindakn bekerja dgn aneka variasi untuk meraih sukses dan menyebarluaskan kebahagiaan buat orang lain. kebahagiaannya adalah ketika mampu membuka jalan bagi generasi berikutnya. memecahkan masalah yang ada di tengah masyarakat.

"Qul Huwa Allahu Ahad. Allahu ash-shomad "

dan kekuatan ada dalam diri KITA!!!!!!!!!!!



Lantunan kalam Ilahi seorang suami
Lantunan kalam Ilahi seorang istri
Menjadi penyejuk hati
Membuat hidup berarti

Lantunan kalam Ilahi seorang suami
Lantunan kalam Ilahi seorang istri
Menjadi penguat perjalanan duniawi
Membuat hidup mengingat mati

Lantunan kalam Ilahi seorang suami
Lantunan kalam Ilahi seorang istri
Cinta dua hati pasangan sejati
Pengikat hati dari Sang Pemilik Langit dan Bumi

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku



Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.



Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…


Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku


= ngutip dari adikku tercinta..."nabylah hayatina"
wafaqakillah ukhtiyya......
musytaq biiik..............^_^

Surat Adam untuk Hawa



Dengan nama Allah swt Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang………..
Didoakan semoga kalian berada dibawah lembayung rahmat dan keredhaan Allah swt….

Hawa....

Maafkan aku jika coretan ini bisa menggores hatimu. Meskipun kutahu,jiwamu selembut sutera dan bisa hancur lantaran kata-kata yang bakal ku ungkap ini, mengertilah duhai Hawa, karena kaulah pengobat kesunyian waktu aku di syurga dulu dan engkau juga asalnya dari tulang rusuk kiriku yang bengkok,lantas kerana bimbang hidupmu terlepas dari landasan yang sebenarnya,kugagahi jua diri ini....

Hawa....
Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan kaummu melebihi bilanganku di akhir zaman ini. Itulah kebesaran dan KEAGUNGAN Allah swt dalAm urusan-Nya. Bayangkanlah Hawa...sekiranya kaumku melebihi kaummu, yang pasti dunia ini kan bercerai berai karena huru-hara dan diselimuti warna-warna suram lantaran kekejaman dan penindasan....

Hawa....
Suka untukku mengajak dirimu agar berfikir sejenak tentang hakikat kekalutan yang melanda disaat ini. Tapi permintaanku,duhai Hawa...cobalah ! Renungkan juga yang sebenarnya dirimu kini sudah berubah...Tidakkah kau mengerti bahwa dirimu kini, kian berubah..

Tidakkah kau mengerti bahwa dirimu adalah umpama sekuntum bunga yang indah di pandangan mata namun bukan perhiasan semata-mata. Duri-duri yang melingkarimu itulah hijab yang digariskan oleh Allah swt sebagai pelindung sebagai aurat seorang yang bergelar wanita. Mengapa Hawa? Mengapa harus kau biarkan ia terlihat kepada kami,kaum ajnabimu?

Betapa hancurnya hatiku menyaksikan dirimu menjadi bahan yang dapat ddipermainkan. Dimana-mana saja,bisaku lihat dirimu mengayunkan langkah ,bukan sebaik dulu lagi. Langkahmu kian pantas. Apa sebenarnya yang engkau kejar?. Aku sendiri tak pasti! Terkadang, ku tak dapat membedakan antara dirimu dan teman-teman yang lain, bersama hayunan langkah itu, suaramu kian meninggi,diiringi gelak tawa yang cukup memedihkan mata dan hatiku ini...

Sedarkah kau Hawa.....?
Haruskah aku terima hakikat yang kau kini sudah berubah?
Semakin jauh dari landasan Tuhan yang pernah kuhimbau buatmu dahulu!

Hawa....
Mengapa mesti dirimu kini jadi tontonan ramai? Perlukah kau hiasi dirimu untuk menarik perhatian sehingga yang seharusnya menutupi auratmu, kau miliki dari ciri-ciri yang dilarang dalam Islam? Sukar bagiku untuk melihat kembali keadaan yang mana sesederhana yang mungkin! Cukup untukku merasakan kehadiranmu disaat ini tidak lebih dari mempamerkan perhiasan diri yang kau punyai.

Fahamilah Hawa,usahlah menurut kerakusan nafsu menjelajahi sebutir peluru yang bisa hinggap di mana saja meninggalkan fitnah buat kaumku ini....

Hawa....
Betapa sakit dan pedihnya disaat kulihat auratmu menjala, di sekeliling pandangan. Aku tidak mau Hawa..Suatu hari nanti, di negeri yang abadi itu, memperlihatkan siksaan terhadapmu yang ku kira paling dahsyat, apa tidaknya.Seurat rambutmu yang keluar, ular menanti dimana-mana, sejengkal tanganmu kelihatan ...aduh!! Banyaknya siksaan menantimu!...

Mengapa begitu Hawa? Tidakkah kau ingat apa yang perlu kau jaga adalah maruahmu! Maruah seorang wanita yang tersandar di bahumu kelemahan dan kekurangan!!

Jadi bagaimana seandainya kelakuan dan auratmu terpamer di mana-mana saja?

Hawa...
Tidakkah kau malu dengan pembohongan yang kau sembunyikan dalam dirimu sendiri?
Di sini auratmu kau lindungi dibalik pakaianmu, atas dasar peraturan dan persekitaran kalian. Tetapi jauh nan diluar sana ,tersentak diriku tatkala dirimu telah jauh berbeda! Tudung ke mana,jilbab ke mana? Apatah lagi tingkah lakumu..! Dimana kau letakkan martabat seorang yang bergelar muslimah? Aku diselubungi rasa malu atas penghinaan ini!

Hawa....
Tutupilah auratmu, jagalah dirimu ,bertuturlah dengan suara yang lembut mampu kau kawal lantaran jika terlanjur, semuanya bisa membawa dosa padamu.

Jangan kau memperlihatkan apa yang tersembunyi pada dirimu..tapi ingatlah ,cukuplah sekadar tapak tangan dan wajahmu yang dizahirkan ,namun bukan kakimu,rambutmu,dan jua tubuhmu.....


Firman Allah swt:

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman,hendaklah mereka menahan dari pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali yang zahir daripadanya...”

Hawa....
Mungkin ku harus menghentikan bicara pertama ini di sini dulu...

Andai diizinkan Allah swt, kita bersua lagi dilain lembaran dan yang pasti aku tetap terus membimbingmu. Harapanku agar muncullah walaupun hanya secercah kesadaran dihatimu dan akan mendoakan moga Allah swt membuka hati kalian untuk mencetuskan perubahan....Akhir kata ,ketahuilah.............

“DUNIA INI MERUPAKAN PERHIASAN
DAN SEBAIK-BAIK PERHIASAN ADALAH WANITA SOLEHAH”

Ya Habiib....salam alaika.....

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.


Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, “ kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,”kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya Allah, sungguh dahsyat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “Badan Rasulullah mulai dingiin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu).”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii” (”Umatku, umatku, umatku”) Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim’alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia ini, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat.

أي هذا الوداع



أحبس الأمنيات في كف قلبي ان أري للوداع كفاتلوح

أكتم النار بابتسام ودموعي بسر حمر تبوح

أي هذا الوداع فيم عجلت تأمد الأميات وهي فطام


لم يكد يشرق فجري حتي جئتنا بالنوي وجاء الظلام

لهف قلبي الكليم كيف الجواب من السؤال الضلوع......أين الصحاب

ساكنوا الروح أشعلوها حنينا حينما أطفأوا اللقاء ووابوا

من معاني الوفاء دفع شذاه رشف القلب حبهم وسماهم

فاعذروا العين حين فاضت لأني خفت بعد الوداع ألا أراهم

تذكروا الذكريات...............فينا نزيفا من ربيع مضي أمسي خريفا
وادعوا والطريق لفت خطاهم وشموش الاخاء ولت كسوفا

ku pendam citaku dalam genggaman lubuk hatiku,bilaman ku lihat pada perpisahan ini kau lambaikn tanganmu...
ku simpan panasnya bara api kesedihan dgn senyum,meski tetesan air mataku berderai..
ooh....perpisahan ini..begitu cepatkah engkau tiba??
belum lagi fajar memancarkan sinarnya, perpisahan datang bagai gelapnya malam........

kesedihan hati ini seolah bicara...apa jawaban " dimana teman2??"
penghuni2 jiwa menyulut kerinduan manakal mereka padamkan perjumpaan

diantara makna pertemuan adalah menghilangkan kebingungan antara kita, hatipun menuai....
ketika mata tak mampu menahan derai tangis karna rasa takut.....seolah kami takkan lagi melihat mereka....

ingakah kenangan2indah kita bersama??di musim semi lalu....kemudian berganti musim gugur...
kubiarkan ...jalan mengusung langkah mereka....
asal persaudaraan ini kan abadi....hingga ke syurgaNya........

*di atas puncak bukit kerinduan....
mengingat2 sejuta kenangan..........
bersama kawan2.........

*inget .. hari2 terakhir di kelas sama ust maksudi???
kangeeeeen bgttt kawan.........
baru sehari memulai hidup jadi alumni......udah kangeeenn
_dengan derai air mata_tebet-jakarta 22:02

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda