Pesan Seorang Pemimpin





Ketika engkau kutanya "Apakah engkau mau, jika ku ajak tuk hidup mandiri tanpa mngandalkan Abah ?"
Jawabmu "Aku mau, karna engkau adalah pemimpinku"

Ketika engkau kutanya "Jika suatu hari, seharian aku bekerja...tpi pulang tak membawa apa2,?"
kau pun lantas menyuruhku diam dgn desisan lembutmu, seraya berkata "Aku senang, krn pemimpinku pulang. Bila mas tak mbawakan hasil, pasti hanyalah lapar yg kurasakan. Tapi jika mas tdak pulang2 jua, pasti kegundahan dan kegelisahan yg sangat aku rasakan. Dan itu lbih menyakitkan. Kau pun mengatakannya sambil tersendu. Dan spontan aku katakan "InsyaAllah Aku pasti pulang, untukmu..."

Aku tau, engkau pasti masih menerimaku dgn ikhlas walau aku pulang tak membawa apa-apa.
Diperjalanan pulang, aku berharap melihat sekuntum bunga mawar.

Mawar, indah...tapi berduri.
Akan tetap kupetik walaupun tanganku kan mencucurkan darah akibat terkoyak oleh duri.
Karena akan kuberikan kpadamu, wahai kekasih duniaku.

kau pun bertanya "mengapa kau rela melakukan smua itu, wahai pemimpinku ?"
kujawab "aku ingin melihatmu tersenyum"
bukanlah mawar itu yg aku tuju, tapi senyummu.....
Karena senyummu jauh lebih indah bagiku daripada sekuntum bunga mawar itu.

Kau pun bertanya lagi " Lalu kenapa engkau korbankan tanganmu? "
jawabku "Karna aku tau engkau pasti akn mengobatiku"
disaat itu pula aku yakin bahwa engkau akan menyadari satu hal. Yaitu, aku adalah seorg pemimpin yg rela melakukan apa saja untuk kebahagiaanmu., shg keyakinanmu pun bertambah untuk selalu mentaatiku.

dan disaat itu pula aku berkata kepadamu :

Engkau tercipta bukan dari tulang kepalaku untuk kujadikan atasan. Engkau tercipta bukan dari tulang kakiku untuk kujadikan pesuruh. Akan tetapi engkau tercipta dari tulang rusukku, yang dekat dengan lenganku untuk kulindungi. Dekat dengan hatiku untuk kucintai dan kusayangi.

Kebahagiaan hubungan kita terletak dari keikhlasan kita untuk saling menyayangi...keikhlasan kita untuk saling menerima...dan keikhlasan kita untuk saling mencintai. Ikhlas, disini tentunya berarti melakukan semuanya hanya untuk Allah SWT.

Sebagai pemimpin, itulah pesan pertama yg ingin aku sampaikan kepadamu. Ketahuilah, aku ingin membenarkan cara berpakaianmu,,,,tanpa sedikitpun menyentuhmu. Oleh karena itu, patuhilah.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda